Kamis, 12 April 2012

Ukuran Ban Belakang Tubeless yang Tepat untuk Motor Vixion

Hallo Gunner...
Kitakan sering sekali bingung memilih ban yang cocok and safety untuk motor Vixion, karena dari segi model memang Vixion lebih agak ramping yahh hihihi dan juga ukuran velg yang tidak terlalu lebar... sebenarnya ukuran ban belakang vixion yang cocok and safety berapa sih??
Menurut saya (walaupun belum lama pakai vixion, tetapi sudah sering konsultasi kepada suhu-suhu di Forum Vixion) ukuran ban belakang yang cocok and safety di velg yang masih ori adalah ukuran 110/70-17 karena ukuran itu tidak terlalu mepet dengan arm dan tidak terlalu nge-donut, memangsih jadinya seperti memakai ban ukuran 90/90-17 Rear tetapi sedikit agak besar. Saya juga mengaplikasikan ukuran ini di motor saya,  contohnya seperti berikut diaplikasikan dimotor saya: 




Nahhh...kalau ingin terlihat tinggi, kekar, dan tidak terlalu kelihatan nge-donut pake aja ukuran 120/80-17 Rear tetapi ukuran ini sangat tipis jaraknya ke arm tetapi tidak telalu mepet seperti ukuran 130/70-17Rear... kalo ukuran 130 jaraknya hanya 1jari ke arm tetapi kalau ukuran 120 masih cukup jauh sekitar 2-3jari jarak antara ban-arm, berikut: 




Oke... saya akan memberi bocoran sedikit tentang merk Ban Tubeless apa yang bagus?
Lagi-lagi menurut saya nih heheh, dari beberapa merk yang ada misalkan Bridgestone Battlax, Pirelli, dan Dunlop itu sudah jangan ditanya lagi gunners heheh, kalau dari Merk-merk Lokal seperti FDR, Corsa, Mizzle, IRC, Swallow, dan masih banyak lagi saya tidak hafal heheh... kalau dari segi kualitas memang FDR dan IRC lebih unggul, Karena FDR produkan PT. Astra dan tidak licin saat kondisi Panas maupun Hujan, kalau Corsa... kabarnya dari anak forum-forum Corsa itu sulit untuk ditambal saat bocor jadi harus ganti baru, tapi tidak tau juga yah soalnya saya  belum pernah pakai....


Kesimpulan... jadi lebih baik memakai Merk FDR yang sudah terbukti dan pabrikannya jelas, walaupun dari segi harga FDR lebih mahal dibandingkan Corsa, FDR dengan ukuran 110/70 haranya 300rb sama dengan Corsa ukuran 120/80...


Ohh iya, kalau misalnya gunners-gunners ingin memakai ban Lebar, mending diganti Velgnya dengan ukuran 3.5", Velg yang sudah teruji oleh anak-anak forum adalah Enkei memang  sih harga velg Enkei mahal tapi ada harga ada rupa kok heheh, kalau mau pakai merk lokal yang sudah banyak dipakai oleh anak forum bisa HMF(palang 5 tapi ringan n terjangkau harganya), Power(palang 6), Sprint, V.Rossi(palang 3), RGV(palang6 tapi berat), kalau dari harga velg lokal bisa mencapai 700rb-1.5jt lumayan terjangkau sih...




Nahh itu sihh menurut saya yah dari forum forum, tapi kalau gunners-gunners punya pendapat yang lain yah silakan mungkin ingin terlihat kekar atau gimana ya fine-fine aja yaa gak heheh...
ok sekian dari sayaa, mungkin ada masukkan silahkan...


Kesimpulan.: >Kalau untuk Safety mending pakai 110/70-17R krna tidak  terlalu melebihi kapasitas velg ori.
                    >Kalau ingin terlihat Kekar mending pakai 120/80R tetapi agak berat larinya...
                    >Lebih baik kalau misalnya ingin memakai ban lebar diganti saja velgnya dengan ukuran 3.5"

Tips Memilih Bohlam Lampu Halogen


 Nah, beberapa orang mengakalinya dengan membeli lampu HID. Namun, lampu jenis ini selain mahal, ia juga rentan kerusakan. Ya, terutama karena biasanya komponen HID yang dijual buat motor itu buatan Cina, guners.Lalu apa efeknya? Nah, ini pengalaman ane memakai lampu HID motor : 1. Sering mati mendadak, relay tidak tahan air.2. Panas berlebih, reflektor meleleh.3. Bikin silau orang, kurang safety. Dalam memilih bohlam lampu pastikan anda memilih lampu jenis Halogen, lampu ini mempunyai ciri khas dengan bentuk yang menguncup di ujungnya, bedakan dengan rata-rata lampu motor bawaan bebek yang bulat biasa tanpa kuncup di ujungnya. Nah, kemudian dalam memilih merk juga sebaiknya tidak asal pilih, beberapa merk kurang ternama sering terbalik posisi lampu jauh dan dekatnya serta kurang fokus. Kalaupun ingin membeli bohlam aftermarket / variasi usahakan yang kualitasnya baik. Dalam pengalaman saya bohlam aftermarket yang masih menggunakan standar Jepang dalam pembuatannya antara lain Osram, Philips, Sparkle, Indoparts, serta Tako untuk versi hematnya.
contoh lampu halogen berkualitas yg ane pakai, perhatikan kuncup diatas bohlam
 Enaknya memakai merk yang terstandar diatas adalah selain tidak tertukar antara lampu jauh-dekat, kualitas base fitting bohlam pun terjamin, artinya tidak bakal ada kejadian soket lampu meleleh karena kendor, dsb.Kemudian yang berikutnya adalah memilih warna bohlam yang mau diaplikasikan. Banyak warna ditawarkan oleh pembuat bohlam, mulai dari kuning, kombinasi, biru pekat, blue vision (biru tipis), dan standar. Sebetulnya visibilitas tertinggi untuk segala cuaca dimiliki oleh bohlam berwarna kuning serta kombinasi, namun tipe warna blue vision dan standar juga masih cukup baik untuk diaplikasi (disarankan untuk kombinasi, sebab kemampuan visibilitas blue vision pada saat hujan akan berkurang) , dan hindari memilih bohlam yang berwarna biru pekat karena visibilitasnya sangat buruk bahkan saat cuaca cerah. Oke, lanjut ke bagian ketiga. Nah, ini yang paling penting. Pastikan watt bohlam yang anda belisesuai dengan watt bohlam bawaan standar. Ya, hal ini merupakan hal yang paling sering terlupa oleh para bikers. Kebanyakan bohlam aftermarket menyajikan 35W sebagai pilihan standar. Padahal tidak semua motor memakai daya segitu. Paling sering adalah motor dengan headlamp ganda, misal: CS1, HSX 125, Shogun New, Vario, Skywave, dll. yang biasanya memakai bohlam dengan watt dibawah 35W seperti misalnya 25W atau 18W. Yang runyam adalah ketika bohlam aftermarket yang ternama mahal-mahal sudah dibeli tapi pas dipasang enggak terang, malahan redup. Sering banyak pertanyaan datang ke saya yang isinya nada keluhan, lha ini bohlam merk terkenal kok jelek banget, enggak terang, dan mereka yakin spesifikasinya sama dengan yang standar. Ya betul, spek bentuk bohlam khususnya fitting bisa saja sama, tapi coba cek wattnya. Sering kecele dengan memakai 35W untuk dobel bohlam. Lha jelas redup lah, nggak kuat dayanya,lha wong aslinnya 18W tiap lampunya. Makin parah terjadi korsleting bahkan kebakaran karena rangkaian terbebani arus jauh diatas seharusnya. Jadi pastikan anda perhatikan watt lampu standar, nah bohlam yang mau anda beli wattnya harus persis sama. Untuk memperhatikan watt bohlam, cukup menilik tulisan yang terdapat pada fitting, disitu bakal ada tulisan 18/18W atau 25/25W atau 35W/W, sesuaikan dengan motor anda.
ukuran watt bohlam biasanya tertera di fitting, awas jgn sampai salah pilih, ukuran watt tiap motor berbeda
 Nah, setelah pastikan merk, warna dan wattage, misalnya saya sendiri yang memakai kombinasi tako blue vision dan osram standar karena menurut ane kombinasi itu paling sempurna di waktu malam, tako pacarannya lebih lebar sedangkan osram lebih fokus (akibantnya saya mendapatkan pendaran yang melebar serta juga fokus sebagai gabungan keduanya), pada saat membeli mintalah beberapa item sekaligus untuk anda cek lagi sendiri, mana yang paling bagus. Bagus dalam artian kita mencari yang potensial fokusnya paling bagus disini, tandanya gampang, cek dibawah ini :Nah, setelah itu sebaiknya anda stel stasioner mesin di angka 1600 rpm. Ini adalah setelan terbaik, dan biasanya cukup bagi lampu dengan spesifikasi standar teroptimasi diatas untuk menyala terang pada saat kondisi mesin idle, atau motor sedang berhenti. Selama ini sudah saya buktikan di kilatperak. Kalau masih kurang puas, ente bisa juga mengakali dengan mengganti kiprok dengan kiprok motor yang spesifikasi watt lampunya lebih tinggi, misal motor bebek biasa dengan single headlamp (35W) ganti kiprok dengan motor yang memakai dobel headlamp (min 36W-CS1), namun pastikan soket kiprok sama sebelum melakukannya.  Nah, boleh saja sih beli lampu HID yang agak ribet dan mahal itu, tapi kok ane kurang rekomen yah, kecuali yang sudah dibekali dengan projector. BTW, buat yang mau ngirit, sebenernya lampu standar masih bisa dimaksimalkan terangnya, caranya nggak terlalu sulit :Pemilihan bohlam lampuNah, dengan begitu, sobat bisa memaksimalkan nyala lampu standar di motor tanpa merogoh kocek dalam-dalam. Sip kan ? Silahkan berkomentar, Gunners :D

Tips n Trik memilih bohlam lampu…


Pastikan jika mengganti bohlam lampu harus mengetahui tips-tips berikut ini :
Mengganti lampu motor dengan kapasitas watt yang lebih besar tidak dengan
sendirinya menjadikan sorot lebih terang. Justru sebaliknya, umumnya lampu
motor harus diganti dengan kapasitas watt lebih kecil untuk mendapatkan
nyala lebih terang. Karena terdapat resiko bohlam lampu lebih cepat putus
dan mati. Berikut ada beberapa langkah yang harus anda ketahui sebelum
mengganti bohlam lampu agar pengguna kendaraan roda dua tidak banyak
mengalami kerugian.
Mengganti kampu berukuran lebih kecil. Bila kurang puas dengan nyala lampu
motor anda sementara tidak ingin mengganti dengan halogen atau xenon maka
yang perlu dilakukan adalah mengganti lampu dengan watt sedikit lebih kecil.
Kapasitas lampu motor pada umumnya 35 watt maka gantilah dengan yang
berukuran 25 watt, jangan dengan ukuran 18 watt karena terlalu jauh.
Penggantian lampu lebih kecil 10 watt akan membuat nyala lebih terang
sekitar tiga per empat kali dari nyala standarnya. Tetapi umur nyala lampu
tersebut juga menjadi lebih pendek sekitar setangah kali dari umur rata-rata
nyala lampu standar.
Mengganti lampu dengan halogen. Pilihlah jenis lampu halogen merk bonafid
bila anda ingin menggantinya. Cara mengetahui merk berkelas antara lain dari
kesamaan cetakan merk pada pembungkusnya dengan yang tertera di bagian tubuh
bawah lampu. Selain merk, pada tubuh lampu tertera pula ukuran dan kapasitas
lampu bersangkutan.
Pada halogen berkualitas buruk, umumnya dalam tubuh lampunya tidak tertera
merk seperti yang ada pada pembungkusnya. Logam dan filamennya pun terlihat
lebih kasar dan ringkih. Terdapat perbedaan harga hingga tiga kali lipat
antara halogen imitasi dengan yang berkualitas. Penggantian halogen tidak
perlu mengecilkan ukuran wattnya. Karena halogen yang lebih dapat
memancarkan sinar 1,5 kali lebih terang daripada lampu standar. Jangan
menyentuh permukaan kaca lampu halogen saat melakukan penggantian.
Karena kegiatan ini dapat membuat lampu halogen menyisakan blackening atau
kehitaman di permukaan kaca dalam. Itu terjadi begitu kaca tersentuh tangan
maka proses ionisasi dalam bohlam terganggu. Apalagi kalau kaca luar
tersentuh tangan setelah lampu menyala, gejala menghitam dipastikan datang
tidak lama lagi.
Mengganti lampu dengan xenon. Keputusan mengganti kampu dengan jenis xenon
serupa dengan mengganti halogen. Yang perlu diketahui adalah sifat xenon
yang nyalanya lebih terang dan juga menghasilkan panas dua kali lipat dari
lampu standar.
Karena itu, logam tebal berkualitas harus menjadi bagian yang diperhatikan
saat memilih merk xenon. Bagi motor standar penggantian dengan lampu xenon
disarankan mengganti dudukan dan kabel yang berhubungan dengan lampu. Karena
dudukan lampu, kabel dan bahkan reflektor motor standar bisa leleh karena
xenon mengeluarkan panas dua kali lipat daripada halogen.
Sistem sumber kelistrikan motor bersangkutan penting karena berkait dengan
pemilihan ukuran lampu saat memerlukan penggantian. Untuk jenis motor
tertenti sistem kelistrikannya sangat didukung oleh aki. Sehingga lampu bisa
saja diganti dengan ukuran lebih besar saat menginginkan nyala lebih terang.
Cara paling mudah mengetahui motor menggunakan sistem tersebut adalah kontak
saja kuncinya. Jika lampu utamanya terus menyala berarti kendaraan itu
menggunakan sistem pengontrol aki. Bila tidak maka kendaraan tersebut
mengandalkan sistem putaran kumparan untuk menghasilkan listriknya.